Kesetiaan Allah
Paulus menekankan aspek kesetiaan Allah. Allah tetap setia meski manusia berlaku tidak setia terhadap-Nya. Allah tetap mengasihi manusia walau manusia tidak mengasihi-Nya.
Paulus menekankan aspek kesetiaan Allah. Allah tetap setia meski manusia berlaku tidak setia terhadap-Nya. Allah tetap mengasihi manusia walau manusia tidak mengasihi-Nya.
Kepada kita pun Allah telah memercayakan Alkitab – Firman,-Nya. Pertanyaannya, apakah kita telah menjadikan Alkitab sebagai pola dan standar hidup sehari-hari?
Ketika seorang Israel disunat, maka dia dianggap umat Allah. Sebagai umat Allah, dia mesti hidup sebagai umat Allah. Dan hukum Taurat adalah standarnya. Jika mereka tidak melakukan Taurat, maka sunat lahiriah itu tidak akan ada manfaatnya.
Pentingnya kesaksian umat Allah. Jika umat Allah—yang telah dipilih Allah tidak menghargai Allah; bagaimana mungkin kita berharap bangsa-bangsa lain akan menghormati Allah. Kesaksian umat Allah akan berpengaruh besar bagi bangsa-bangsa lain.
Yang dinilai benar oleh Allah adalah perbuatan dan bukan sekadar seruan penyembahan.
Sang Rasul hendak mengingatkan bahwa Allah memang telah memilih Bangsa Israel menjadi umat-Nya agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Sehingga bangsa-bangsa lain juga menjadi umat Allah.
Dosa membuat kita merasa lebih tinggi dari Allah. Dosa membuat kita tidak mau menjadi hamba siapa pun, kecuali keakuan kita. Dan itulah yang membuat orang mengeraskan hati.
Hati Allah memang begitu luas untuk menampung segala kelemahan dan dosa manusia. Intinya, Allah mengasihi manusia. Dan aneh ketika manusia malah menganggap sepi kasih-Nya itu.
Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, apakah engkau sangka bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?”
Paulus hendak mengingatkan agar orang tak membuat sesamanya jatuh tersandung. Menyetujui orang lain melakukan kejahatan sama halnya dengan mendukung tindakan orang tersebut.