Batas Wilayah
Allah mewanti-wanti umat-Nya untuk tidak memberi kesempatan kepada warga bangsa lain untuk tinggal di Israel. Alasannya jelas agar Israel tidak terpengaruh dengan kebiasaan penyembahan mereka.
Allah mewanti-wanti umat-Nya untuk tidak memberi kesempatan kepada warga bangsa lain untuk tinggal di Israel. Alasannya jelas agar Israel tidak terpengaruh dengan kebiasaan penyembahan mereka.
Allah bisa saja membawa seluruh bangsa Israel masuk ke Kanaan tak sampai satu tahun. Namun, itu tidak dilakukan-Nya. Allah akan membawa mereka berangsur-angsur.
Menyembah banyak ilah semestinya akan membingungkan si penyembah. Sebab, ketika fokus pada yang satu, ia melupakan yang lain. Aneh rasanya orang bisa menyembah banyak ilah.
setiap orang yang diutus Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada kita bisa kita pandang sebagai malaikat. Dan untuk itu, kita dipanggil untuk menaatinya.
Dan harus dilakukan dengan cara Allah sendiri. Jadi, bukan sekadar niat. Niat itu harus dilaksanakan dengan cara yang Allah inginkan.
Ada tiga hari raya: Hari Raya Roti Tidak Beragi, Pesta Panen, dan Pesta Pengumpulan Hasil. Yang penting dicatat adalah Allah sendiri menyatakan bahwa perayaan ini adalah untuk Allah sendiri.
Sejak peristiwa pembebasan itu, Allah telah menjadi tuan atas Israel. Sehingga Ia menuntut penyembahan yang eksklusif.
Allah menetapkan sabat bagi manusia untuk berhenti bekerja. Panggilan bekerja selama enam hari semestinya diimbangi dengan berhenti pada hari ketujuh.
Selama enam tahun engkau boleh menabur di tanahmu dan mengumpulkan hasilnya, tetapi pada tahun ketujuh engkau harus membiarkannya dan meninggalkannya, supaya orang miskin di antara bangsamu memperoleh makanan.
Alasan tidak memeras pendatang adalah karena umat Israel sungguh tahu bagaimana perasaan para pendatang itu. Sebab mereka sendiri pernah menjadi pendatang di Tanah Mesir.