Syukur Paulus
Paulus mengingatkan kita, untuk tidak berhenti berbuat baik kepada orang yang mungkin membenci kita. Sebab, semuanya itu dilakukan karena mereka memang tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Paulus mengingatkan kita, untuk tidak berhenti berbuat baik kepada orang yang mungkin membenci kita. Sebab, semuanya itu dilakukan karena mereka memang tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Kita adalah milik Allah. Alasan inilah yang semestinya membuat kita berseru bersama Daud: ”Bernyanyilah bagi Allah, bermazmur bagi nama-Nya, tinggikanlah Dia yang mengendarai awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!” (Mzm. 68:5). Ya, beria-rialah di hadapan-Nya!
Hukum apa pun memang mengatur agar orang tidak berbuat jahat. Dan berhenti sampai di situ saja. Orang tidak berbuat jahat karena takut dihukum. orang malah menyiasati aturan agar lolos dari hukuman meski melanggar hukum.
Paulus rindu seluruh warga jemaat mampu mengasihi sesamanya. Itu hanya mungkin terjadi jika hati mereka sendiri murni dan suci. Berkait hati, kita tahu bahwa manusia cenderung berbuat jahat. Karena itu, menjadi penting bagi setiap orang percaya untuk mau dimurnikan dan disucikan oleh Allah sendiri.
Tuhan menyertai kita baik di bumi maupun di surga! Dan pada titik inilah kita sungguh-sungguh bisa memahami bahwa perpisahan dengan Yesus tidak membawa dukacita, tetapi sungguh membawa sukacita. Dan tugas kita sekarang adalah saling menguatkan dan saling memberikan penghiburan!
Ajaran lain bisa berpotensi menimbulkan perpecahan dalam jemaat.
Sebagai guru, Paulus merasa perlu mewanti-wanti Timotius untuk memperingatkan orang-orang tertentu.
This software program is built to help you manage your network of devices that are connected to office printers. But it also comes with intricate security programs that will prevent unauthorized access to web-connected printers – and the computers they’re connected to. Wireless printing is a great feature, but it Read more…
Timotius disebut sebagai anakku yang sah dalam iman. ”Anakku yang sejati di dalam Tuhan!” Dengan demikian Paulus menganggap Timotius sebagai ahli waris imannya.
Ketika manusia lupa atau melupakan posisinya itu yang terjadi hanyalah malapetaka. Itulah kisah manusia-manusia pertama. Saat mereka tergoda untuk menjadi sama dengan Allah,.
Ada harapan, sekaligus juga iman, bahwa Tuhan Yesus akan memberkati umat-Nya. Berkat Tuhan merupakan manifestasi Tuhan sendiri. Itu sesuai dengan janji-Nya sebelum naik ke surga