Batu-batu Hidup
Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani.
Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani.
Saat merayakan Rabu Abu, 14 Februari 2024, kita diingatkan bahwa kita memang abu. Manusia adalah debu tanah yang karena perkenan Allah enjadi makhluk mulia. Dari bobotnya saja, dibanding kerikil pun, abu tak seberapa. Apalagi jika dibanding gunung.
Datanglah kepada Dia, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah.
Hendaklah kamu selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
“Karena itu, buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.”
Sabda-Mu Abadi | 11 Februari 2024 | 1Ptr. 1:24-25 ”Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Firman inilah Injil yang diberitakan kepada kamu.” Petrus berbicara soal kekekalan firman Allah. Firman Allah, sebagaimana Read more…
Karena kamu telah menyucikan dirimu dalam ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan.
Pada Minggu Transfigurasi ini marilah kita sungguh-sungguh bertanya, ”Apakah kita telah memuliakan Allah?”
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru dinyatakan pada zaman akhir demi kamu.
Darah Yesus Orang Nazaret disebut tak bercacat karena Ia adalah Allah yang menjadi manusia.