Allah Peduli
Allah adalah pribadi yang peduli. Suasana dunia boleh berubah, dan memang harus berubah, tetapi kasih Allah tetap.
Allah adalah pribadi yang peduli. Suasana dunia boleh berubah, dan memang harus berubah, tetapi kasih Allah tetap.
Musim memang berganti. Hidup semakin sulit. Namun demikian, kasih Allah tetap.
Hidup dalam pengampunan sungguh memberkati—baik yang diampuni
maupun yang mengampuni.
Kemerdekaan sejati bukanlah kemerdekaan dari kebutuhan fisik saja, tetapi juga kemerdekaan
dari kesalahan yang pernah diperbuat.
Maksud Allah harus diwujudkan dengan cara Allah. Seandainya Yusuf tergoda untuk bunuh diri setelah dia dijual sebagai budak, atau jika Yusuf
jatuh dalam pelukan istri Potifar, maka mimpi Yusuf takkan pernah menjadi kenyataan.
Situasi sulit tidak membuat Yusuf mengasihani dirinya sendiri.
Mengapa bisa begitu? Kemungkinan besar karena Yusuf sungguh merasa dikasihi Allah.
Mimpi Firaun memperlihatkan kepada kita bahwa Allah adalah pengendali tunggal alam semesta. Dia berkarya dengan cara yang cermat—menjalin kisah satu dengan yang lainnya—untuk mewujudkan kehendak-Nya.
Kisah Yusuf di penjara juga memperlihatkan kepada kita, orang percaya abad XXI, untuk terus memercayakan diri kepada Allah—seburuk apa pun situasi kita—serta melakukan tugas sebaik-baiknya.
Bagi Yusuf, hidup di dalam penjara, selama itu diberkati Allah, lebih baik ketimbang hidup di luar penjara
namun harus berlaku serong. Dan Yusuf berani mengambil risiko.
Manusia dan budaya manusia memang terbatas sifatnya. Namun,
selalu penting dan bermakna bagi setiap orang untuk tetap takut akan Allah dan tidak mengandalkan dirinya sendiri.