Hari Keempat Belas
Sudah dua minggu mereka berada di Laut Adria. Awak-awak kapal yang berpengalaman itu tampaknya sudah menduga bahwa kapal mereka tengah mendekati daratan. Dan karena takut kapal kandas, mereka melempar empat sauh di buritan.
Sudah dua minggu mereka berada di Laut Adria. Awak-awak kapal yang berpengalaman itu tampaknya sudah menduga bahwa kapal mereka tengah mendekati daratan. Dan karena takut kapal kandas, mereka melempar empat sauh di buritan.
dalam keadaan hidup atau mati, percaya kepada Paulus merupakan tindakan yang sangat logis. Rasa percayalah yang membuat orang masih berani berharap.
Feniks memang lebih layak ditinggali selama musing dingin. Inilah alasan awak kapal untuk berlayar—Pelabuhan Indah. Mereka ingin mendapatkan tempat yang lebih baik, meski tahu bahwa waktu-waktu itu bukanlah saat yang indah untuk berlayar.
Nah, kalau sudah begini, siapa yang layak disebut ahli?
Yulius mengizinkan Paulus mengunjungi para sahabatnya. Tentu saja, tak sekadar melepas rindu, namun itu menjadi kesempatan bagi Paulus untuk menguatkan para sahabatnya dan menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperlengkapi kebutuhan Paulus sehari-hari.
Sukses pekabaran Injil bukanlah hanya pada jumlah orang yang percaya. Sukses pekabaran Injil ialah ketika seseorang diberi kesempatan menjawab bagaimanakah sikapnya terhadap Injil. Percaya atau tidak itu merupakan anugerah Tuhan saja!
Cerita merupakan sesuatu yang baik dalam mengabarkan Injil karena orang tidak mungkin menggugat sebuah cerita, yang memang sungguh-sungguh pengalaman hidup dan bukan rekaan belaka. Paulus bercerita tentang mengapa dia berubah..
Kefarisian Paulus itulah yang membuatnya percaya akan janji Allah kepada orang Israel. Dan itulah yang menyebabkannya dijebloskan ke dalam penjara. Padahal seluruh Israel sebenarnya mengharapkan pemenuhan dari janji Allah itu.
Paulus di hadapan Agripa dan Festus. Pertama, Paulus melihat itu sebagai kesempatan yang baik baginya karena dia tahu Agripa pasti lebih paham ketimbang Festus berkait tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang Yahudi. Paulus merasa beruntung.
Pidato pembukaan Festus di hadapan Agripa dan Bernike. Di pengadilan pertama—di hadapan perwakilan orang-orang Yahudi—dia telah memutuskan untuk mengirimkan Paulus ke Roma untuk menghadap kaisar. Namun, akhirnya dia malah bingung sendiri karena aneh rasanya menghadapkan orang kepada kaisar tanpa alasan yang masuk akal.
Festus tak bisa menyerahkan Paulus kepada orang-orang Yahudi. Ia, lagi-lagi setelah berunding dengan para penasihatnya, akhirnya berkata, ”Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar.”