Sepuluh Firman
Sepuluh Firman harus dimengerti sebagai tanda perjanjian antara TUHAN dan umat-Nya. Dan bagi TUHAN, Sepuluh Firman menjadi tolok ukur untuk menilai kesetiaan umat Israel kepada-Nya.
Sepuluh Firman harus dimengerti sebagai tanda perjanjian antara TUHAN dan umat-Nya. Dan bagi TUHAN, Sepuluh Firman menjadi tolok ukur untuk menilai kesetiaan umat Israel kepada-Nya.
Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, kamu akan menjadi milik kesayangan-Ku dari antara segala bangsa, sebab seluruh bumi adalah milik-Ku.
Betapa hubungan antara menantu dan mertua bisa akur. Tak terlalu mudah, yang penting ada rasa saling menghargai dalam diri masing-masing pihak. Ini jugalah yang penting dikembangkan dalam kehidupan berkeluarga.
Memohon campur tangan Allah dalam setiap perkara, itulah yang mesti kita tularkan kepada generasi berikut. Jangan berjuang sendirian. Itu hanya akan bermuara pada kata sia-sia.
Mungkin kita, orang percaya abad ke-21, heran menyaksikan kisah ini. Begitu mudahnya keyakinan berubah. Dari menaati Allah tanpa syarat mereka mempertanyakan keberadaan-Nya.
Sikap sabar inilah yang perlu kita tularkan kepada generasi muda kita. Semua ada waktunya. Semua ada prosesnya. Dan di atas semuanya itu, Allah telah merancangkan semuanya demi kebaikan ciptaan-Nya.
Ketetapan Allah sederhana, dengan empat kata kerja: mendengarkan, melakukan, memasang, mengikuti. Artinya: mengutamakan Allah lebih dari yang lainnya.
Nasib Israel di tepi Laut Teberau itu bak telur di ujung tanduk. Di depan Laut Teberau di belakang Firaun dan bala tentaranya. Pada titik ini memang hanya Allah yang sanggup menyelamatkan. Ya, Allahlah penguasa alam semesta.
Secara keseluruhan, peristiwa itu tidak hanya memperlihatkan hukuman, namun kenyataan bahwa TUHAN, Allah Israel, Mahakuasa. Inilah intinya.
Merdeka tidaklah berarti bebas melakukan apa saja. Dalam kisah kemerdekaan Israel jelaslah bahwa kemerdekaan berarti pula menaati perintah Allah tanpa syarat. Itu merupakan tindakan yang logis.