Manusia Berencana, Tuhan Menentukan
Kita mesti memberi ruang kepada Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Sejatinya doa adalah cara kita menyesuaikan kehendak kita dengan kehendak Allah.
Kita mesti memberi ruang kepada Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Sejatinya doa adalah cara kita menyesuaikan kehendak kita dengan kehendak Allah.
Pengampunan itu ternyata berdampak luas. Tak hanya masalah dua orang, tetapi juga persoalan Allah sendiri.
Jalan turun atau gerakan ke bawah yang dimaksud adalah jalan yang sudah ditempuh oleh Yesus Sang Guru. Ini adalah jalan menuju orang-orang miskin, tersisih, menderita—jalan menuju semua orang yang mendambakan bela rasa. Apa yang dapat ditawarkan? Bukan keberhasilan, bukan popularitas, bukan kekuasaan, melainkan kegembiraan dan kedamaian sebagai anak-anak Allah.
Paulus berharap Filemon mau memaafkan Onesimus. Itu jugalah penghiburan yang boleh dia rasakan dari Filemon.
Paulus sungguh ingin Filemon bertindak sebagai Kristen, pengikut Kristus. Dan pengikut Kristus mesti hidup sebagaimana Kristus hidup.
Paulus tidak meminta Filemon untuk memerdekakan Onesimus. Dia tetap saja sebagai budak, namun dengan sudut pandang yang berbeda.
Sikap hamba dalam perumpamaan Tuhan Yesus (Mat. 18:21-35) memang rada kurang ajar. Raja pun bingung dibuatnya, bahkan menyebutnya jahat! Sang raja bertanya, ”Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?”
Paulus bicara soal guna. Bagaimanapun nama Onesimus berarti ”berguna”. Dan dia sempat tak berguna ketika melarikan diri dari rumah Filemon.
Onesimus adalah alasan terkuat Paulus bersurat kepada Filemon. Nama Onesimus berarti ”berguna”. Namun, agaknya dia tidak menjalani kehidupannya seturut arti namanya.
Nama Filemon sendiri bermakna ”penuh kasih”. Itu berarti apa yang dilakukan Filemon memang seturut dengan namanya. Sikap dan perbuatannya selaras dengan namanya.