Roh-roh yang di Dalam Penjara
Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dihidupkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara..
Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dihidupkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara..
Juga Kristus telah menderita sekali untuk dosa-dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kamu kepada Allah.
Sebab, lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat.
Bagi Petrus pertanggungjawaban menjadi penting. Sebab, iman Kristen memang berbeda dari yang lainnya.
Petrus mengajak para pembaca suratnya untuk menguduskan Kristus di dalam hati mereka sebagai Tuhan
”Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Bagaimanakah perasaan Saudara saat mendengar kalimat ini? Keras bukan? Mungkin ada di antara kita yang merasa tak enak hati sendiri, merinding, karena tahu bahwa kalimat ini tidak ditujukan kepada Iblis, tetapi kepada Simon Petrus, salah seorang murid kesayangan.
Sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, berbahagialah kamu. Sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka dan janganlah gentar.
Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka..
Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris anugerah kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.