Murid-murid Yohanes
Para murid tidak malu untuk mengambil mayat guru mereka dan menguburkannya. Itulah penghargaan terakhir bagi guru mereka.
Para murid tidak malu untuk mengambil mayat guru mereka dan menguburkannya. Itulah penghargaan terakhir bagi guru mereka.
Kejahatan bukan hanya soal pemenggalan kepala, namun, ketika orang mempertontonkan kejahatan di hadapan banyak.
Ingkar janji, apalagi sumpah, jelas salah. Namun, melaksanakan sumpah untuk membunuh pribadi nirkesalahan pasti lebih salah, bahkan jahat.
Sang Ibu lebih suka menyaksikan kematian Yohanes Pembaptis. Dendam sang Ibu lebih tinggi ketimbang apa pun, bahkan lebih besar ketimbang setengah kerajaan.
Raja berkata kepada gadis itu, ’Mintalah kepadaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!’
Herodes memang terombang-ambing antara membunuh Yohanes Pembaptis demi menyenangkan istri dan menghormati Yohanes Pembaptis karena pribadi benar dan suci.
Yesus dan Yohanes Pembaptis adalah satu gerakan, sama-sama bicara soal pertobatan. Mereka berdua mengajar dan mendorong orang untuk hidup dalam Kerajaan Allah.
”Akan ada tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar” (Luk. 21:25, 27). Itulah catatan Lukas mengenai kedatangan Yesus yang kedua. Kebanyakan Read more…
Yesus memanggil para murid tidak hanya untuk menikmati persekutuan dengan-Nya, tetapi untuk diutus. Mereka dipanggil untuk diutus.
Ingin bukti sesungguhnya manifestasi ketidakpercayaan. Dan Yesus sendiri merasa tidak perlu membuktikan apa-apa.