Telah Cukup Banyak Waktu
Sebab, telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan apa yang suka dilakukan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Sebab, telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan apa yang suka dilakukan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Kangen. Mungkin perasaan itulah yang menguasai Yesus kala pergi ke Yerusalem. Bagi orang Israel, Yerusalem bukan sembarang kota. Yerusalem berbeda dengan kota-kota lain karena Bait Allah terletak di sana. Kalau kita perhatikan mazmur-mazmur, maka banyak sekali mazmur ziarah yang dinyanyikan orang Israel sewaktu mengunjungi Yerusalem.
Sabda-Mu Abadi | 2 Maret 2024 | 1Ptr. 4:1-2 ”Jadi, karena Kristus telah menderita secara badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian—karena siapa yang telah menderita secara badani, ia telah berhenti berbuat dosa—supaya waktu yang tersisa Read more…
Sabda-Mu Abadi | 1 Maret 2024 | 1Ptr. 3:21-22 ”Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah—melalui kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, Read more…
Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dihidupkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara..
Juga Kristus telah menderita sekali untuk dosa-dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kamu kepada Allah.
Sebab, lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat.
Bagi Petrus pertanggungjawaban menjadi penting. Sebab, iman Kristen memang berbeda dari yang lainnya.
Petrus mengajak para pembaca suratnya untuk menguduskan Kristus di dalam hati mereka sebagai Tuhan
”Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Bagaimanakah perasaan Saudara saat mendengar kalimat ini? Keras bukan? Mungkin ada di antara kita yang merasa tak enak hati sendiri, merinding, karena tahu bahwa kalimat ini tidak ditujukan kepada Iblis, tetapi kepada Simon Petrus, salah seorang murid kesayangan.