Memuliakan Kristus
Pada Minggu Transfigurasi ini marilah kita sungguh-sungguh bertanya, ”Apakah kita telah memuliakan Allah?”
Pada Minggu Transfigurasi ini marilah kita sungguh-sungguh bertanya, ”Apakah kita telah memuliakan Allah?”
Yesus Orang Nazaret memang tidak sedang piknik. Ia memberitakan Kerajaan Allah baik dengan kata maupun karya. Dengan kata lain, Yesus Orang Nazaret adalah Pribadi yang Sibuk. Tetapi, tentu saja tidak sibuk dengan urusan-Nya sendiri, tetapi sibuk memenuhi kebutuhan orang lain.
Status sebagai anak-anak Allah semestinya memanggil kita untuk meneladan Anak Allah.
Seorang murid harus siap belajar. Seorang murid harus siap menerima segala. Keterbukaan merupakan prinsip utama seorang murid.
Jalan untuk berhubungan mendalam dengan Yesus, Sabda yang menjadi daging, adalah keheningan. Keheningan (solitude) berasal dari kata hening (solus), yang berarti seorang diri.
Kata-kata Yesus mengenai ahli Taurat dan orang Farisi keras. Namun, bukan tanpa dasar. Kata-kata-Nya berdasar pada kenyataan bahwa ahli Taurat dan orang Farisi sibuk mengajarkan Taurat, tetapi tidak melakukannya. Mereka jago ngomong, sayangnya kopong.
Keputusasaan dalam hubungan antarpribadi itu tampak ketika kita semua berjuang dengan kesendirian kita. Kita merasa terasing. Kita sepertinya tidak lagi mempunyai perasaan kerasan tinggal d rumah. Kita mencarinya di dalam perkawinan kita, pergaulan kita, dan komunitas kita. Dengan cemas kita mencari perasaan saling memiliki, saling mendukung, dan kebersamaaan. Seruan untuk mendapatkan dukungan ini sering disuarakan di dalam peristiwa kekerasan.
Yosua dan Kaleb yang diizinkan Allah memasuki tanah Kanaan dengan mengalahkan orang Enaq. Umat Israel lainnya mati di padang gurun.
Kehadiran dua siswa baru difabel di sekolah-sekolah Kristen itu mengingatkan kebenaran ungkapan ”Di dalam keluarga atau komunitas, kita tidak memilih saudara-saudari kita, mereka diberikan kepada kita”. Karena itu, tidak seharusnya kita mencari komunitas ideal. Sebab permasalahannya adalah apakah kita mencintai orang-orang yang ditempatkan di sisi kita oleh Allah hari ini? Mereka adalah tanda dari Allah, diberikan kepada kita sebagai orang yang telah dipilih bagi kita. Bersama merekalah kita dipanggil untuk bersatu menghayati suatu panggilan kasih.
Peristiwa Ai tampaknya sungguh memberikan pelajaran yang berharga bahwa kehendak Allah harus dijalani umat-Nya.